Sunday, October 11, 2009

All About Sony Ericsson K Series


Sony Ericsson mengawali Seri K dengan K700 pada sekitar awal tahun 2004. Huruf “K” merupakan singkatan dari “Kamera” yang dalam bahasa Swedia berarti Camera (bahasa Inggris) atau Kamera dalam bahasa Indonesia. Seri K memang pada awalnya direncanakan untuk seri yang mengutamakan fitur fotografi, terlihat dari desain K700 yang mengusung istilah “dual-front”: sisi depan sebagai handphone biasa dan sisi belakang sebagai kamera digital. K700 hanya dibekali kamera digital beresolusi VGA yang pada waktu itu menjadi standar kamera digital paling tinggi dalam sebuah handphone. Sebagai sebuah handphone yang ditujukan untuk fotografi, kamera digital dalam K700 − meskipun hanya VGA − pada jamannya menjadi salah satu camera phone dengan kualitas paling baik. Meskipun mengusung desain dual-front, K700 belum dilengkapi dengan lens cover, tetapi sudah memiliki tombol khusus untuk mengaktifkan kamera. Tombol ini juga sekaligus berfungsi sebagai shutter pada saat kamera diaktifkan, lengkap dengan suara khas yang banyak terdapat pada kamera digital biasa pada saat shutter ditekan untuk mengambil gambar. Selain itu, untuk semakin menunjukkan kelasnya sebagai handphone kamera, K700 dilengkapi pula dengan photo light, berupa lampu LED yang berfungsi untuk menambah cahaya pada saat mengambil gambar dalam kondisi gelap/minim cahaya.


Untuk menyasar kelas di bawahnya − pada saat itu harga K700 termasuk tinggi karena berada pada level high-end − beberapa bulan kemudian Sony Ericsson merilis K500, handphone berkamera VGA yang tetap mengusung desain dual-front. Kali ini sudah dilengkapi dengan lens cover (manual). Untuk membedakan “kelas”-nya dengan K700, maka K500 memiliki memory internal yang lebih kecil dan resolusi layar yang lebih rendah daripada K700.


Tak berapa lama kemudian, dirilis pula K508 yang merupakan “kembaran” dari K500 dengan perbedaan yang terletak hanya pada bentuk dan warna casing serta design keypad.


Di akhir tahun 2004 Sony Ericsson kembali merilis seri K lain yang kali ini kembali ditujukan untuk kelas menengah ke bawah: K300, tetap dengan kamera VGA, tetapi design dual-front tidak menjadi ciri khas dalam type yang terakhir ini. Hal ini menjadi pertanda awal bahwa seri K nantinya akan “terbagi-bagi” ke dalam beberapa segmen. K300 adalah downgrade dari K500 dengan perbedaan pada ukuran dan resolusi layar serta memory internal.


Awal tahun 2005, Sony Ericsson membuat “gebrakan” baru pada seri K dengan diumumkannya K600, handphone 3G ketiga dari Sony Ericsson — setelah Z1010 dan Z800 — atau handphone 3G pertama yang berbentuk candybar. K600 dilengkapi dengan kamera 1.3 Megapixel, lens cover, dan LED flash light, juga secondary/front camera untuk video call.


Era kamera 2 megapixel pada handphone diawali oleh Sony Ericsson dengan merilis K750 pada pertengahan tahun 2005. K750 menjadi handphone pertama yang memiliki resolusi kamera 2 megapixel yang dipasarkan secara global. K750 memiliki dual-front design dengan active lens cover, artinya lens cover berfungsi tidak hanya melindungi lensa kamera tetapi juga sekaligus akan mengaktifkan mode kamera pada saat dibuka. 2 buah LED flash light ditanamkan pada bagian belakang K750 dan tombol shutter ada pada sebelah kanan atas handphone pada posisi horizontal. Mode kamera pada K750 sudah menyerupai kamera digital biasa karena kamera dioperasikan secara landscape (horizontal) dengan menu-menu yang sangat lengkap, misalnya autofocus, macro, night mode, panorama, dan 4x digital zoom. K750 merupakan salah satu handphone “abadi” dari Sony Ericsson karena sampai sekarang (sampai tulisan ini dibuat) masih diproduksi dan dipasarkan.
Pada bulan February 2006, Sony Ericsson mengumumkan 5 buah handphone seri K sekaligus : K610, K790, K800, K310 dan K510.


K310 adalah penerus K300 dengan perbaikan pada ukuran dan resolusi layar serta memory internal yang diperbesar. Selain itu sudah bisa menggunakan format MP3 sebagai ringtone.


K510 adalah penerus K500 yang kali ini ditingkatkan kekuatan kameranya menjadi 1.3 megapixel, tetapi tanpa lens cover dan juga tetap tidak diberi flash light. Design-nya menunjukkan bahwa type ini bukan ditujukan sebagai seri K yang mengutamakan fitur kamera. Meskipun demikian, hasil photo dari kamera 1.3 megapixel-nya tidak terlalu mengecewakan, bisa dikatakan cukup bagus untuk ukuran resolusi yang dimilikinya. Berbeda dengan generasi sebelumnya, kali ini K510 sudah dibekali dengan bluetooth sebagai sarana transfer data.


K610 adalah penerus K600 dengan design yang lebih menarik dan termasuk berukuran cukup tipis pada saat itu. Sayang sekali kameranya − meskipun resolusinya ditingkatkan menjadi 2 megapixel − tapi kali ini tanpa lens cover dan tanpa flash sama sekali. Hal ini menunjukkan dengan jelas bahwa Sony Ericsson berniat untuk menjadikan seri K6xx sebagai handphone 3G-business, tidak lagi fokus ke kamera.


K310 kemudian di-upgrade dengan menambahkan konektivitas bluetooth pada type lanjutannya yang diberi nama K320.



K800 adalah sebuah “gebrakan” baru dari Sony Ericsson dalam jajaran handphone kamera : diberi sub-brand “Cyber-shot” (dari kamera digital yang diproduksi oleh Sony), dilengkapi dengan Xenon Flash, active lens cover berbentuk geser, dan menu-menu yang lebih lengkap dan user interface yang lebih menarik untuk kamera digitalnya yang kali ini ditingkatkan resolusinya menjadi 3.2 Megapixel. Salah satu fitur baru dari kameranya yang menarik adalah BestPic, di mana kamera dapat mengabadikan suatu moment dalam 7 buah pilihan hasil photo dengan sekali menekan tombol shutter. 7 photo yang dihasilkan adalah 3 buah sebelum dan 3 buah sesudah shutter serta 1 buah pada saat shutter ditekan. Handphone kemudian akan menyarankan 1 hasil photo terbaik untuk disimpan, atau pemakai dapat memilih sendiri photo mana yang dianggap terbaik.


K790 adalah versi non-3G dari K800. Secara keseluruhan fitur-fiturnya sama persis dengan K800. Yang membedakannya hanyalah tidak tersedianya jaringan 3G dalam handphone ini, dan juga tidak tersedianya front camera untuk video call seperti yang terdapat pada K800.


Beberapa bulan sebelum peluncuran kelima handphone baru di atas, Sony Ericsson meluncurkan K608 yang merupakan “kembaran” dari K600, dengan perbedaan yang hanya terletak pada design casing saja.


Kemudian, setelah peluncuran K310, K510, K610, K790, dan K800, Sony Ericsson kembali merilis “kembaran” K610 yang diberi nama K618 dengan design lebih menyerupai V630 (K610 versi Vodafone), di mana selain perbedaan dalam hal design casing, K618 juga memiliki kelebihan lain dibanding K610 yaitu letak slot memory yang berada di luar (pada K610 − meskipun tetap bersifat hot swap − letak slot memory ada di dalam sehingga pemakai harus membuka tutup batere jika ingin melepas/memasang memory card yang berupa Memory Stick Micro/M2). Meskipun bukan merupakan seri Walkman, tetapi K618 diposisikan sebagai handphone musik dengan ditambahkannya shortcut khusus musik pada navigation key-nya.
Sony Ericsson menambah portfolio seri K di kelas pemula dengan diumumkannya K200 dan K220 pada bulan Februari tahun 2007.


K200 adalah kelas paling rendah dalam jajaran seri K. Seiring dengan berkembangnya teknologi, nampaknya Sony Ericsson menempatkan kamera beresolusi VGA pada kelas pemula.


K220 adalah upgrade dari K2o0 dengan ditambahkannya FM Radio pada handphone ini.


Beberapa bulan setelah K800 resmi dirilis, Sony Ericsson merilis seri “perbaikan” yang diberi nama K810. Selain design fisik yang jauh berbeda — K810 memiliki keypad yang unik karena berbentuk bulat — K810 juga hadir sebagai penyempurna dari K800 karena sudah diberi fitur tambahan berupa Photo Fix, fitur baru yang dapat memperbaiki hasil photo yang gelap menjadi lebih terang tanpa mengurangi kualitasnya. Selain itu, saat mode kamera aktif, 4 buah tombol keypad K810 akan menyala dalam warna biru dan mengaktifkan 4 shortcut khusus untuk menu kamera. Suatu perubahan yang menarik dan akan menjadi standar baru dalam jajaran “Cyber-shot” seri K dari Sony Ericsson.


Di kelas 2 megapixel, Sony Ericsson juga menawarkan handphone dengan sub-brand Cyber-shot, yaitu K550. Design K550 lebih tipis daripada K750, dengan kualitas kamera sedikit di bawah K750. Meskipun K750 tidak diberi label Cyber-shot, tetapi sampai saat ini masih merupakan handphone dengan kamera 2 megapixel terbaik yang pernah diproduksi oleh Sony Ericsson.


Seri K dalam jajaran 3G-business phone mendapat anggota baru dengan diluncurkannya K530, bisa dikatakan sebagai penerus K510 dengan fitur-fitur yang hampir mirip dengan K610/K618, bahkan diberi tambahan FM Radio yang sebelumnya tidak terdapat pada K610/K618.



Untuk memperluas portfolionya, Sony Ericsson menambah jajaran handphone Cyber-shot di kelas 3.2 megapixel dengan K770. K770 bisa dikatakan sebagai versi “value” dan “fashion” dari K810. Disebut sebagai versi “value” karena K770 menghilangkan Xenon Flash (diganti dengan LED flash) dan BestPic dari menu cyber-shotnya sehingga harganya dipatok lebih murah daripada K810, dan disebut versi fashion karena K770 di-desain dengan sangat cantik dan disediakan dalam 3 pilihan warna yang menarik : Truffle Brown (coklat), Ultra Violet (ungu), dan Sandy Beige (Silver). Bahkan pada awal tahun 2008, Sony Ericsson memberikan 2 tambahan warna untuk K770, yaitu Soft Black (hitam) dan Henna Bronze (orange kecoklatan). Jumlah pilihan warna K770 bahkan mengalahkan “kembarannya” yang memang di-desain sebagai handphone fashion, yaitu T650.


Pada bulan September 2007, tidak berselang lama sejak dirilisnya K770, Sony Ericsson kembali membuat terobosan baru dalam jajaran handphone “Cyber-shot”, yaitu K850. Bagian belakang K850 memiliki design yang benar-benar menyerupai kamera digital pada umumnya, lens cover yang digunakan juga merupakan hal baru dalam handphone kamera yaitu berupa mechanical/automatic lens cover yang tersembunyi di dalam body handphone sehingga tidak menonjol seperti lens cover pada type-type sebelumnya. Kamera digital yang ditanamkan pada K850 berkekuatan 5 Megapixel dengan tambahan fitur seperti Autofocus, Macro Mode, Xenon plus LED flash, BestPic, Photo Fix, dan menu-menu baru yang menyerupai kamera digital seri Cyber-shot produksi Sony Corporation. Berbeda dengan K790/K800/K810, BestPic pada K850 dapat mengambil 9 photo sekaligus (4 sebelum, 4 sesudah, dan 1 pada saat shutter ditekan). K850 juga merupakan salah satu dari 2 handphone pertama Sony Ericsson (selain W910) yang memiliki system operasi Java platform versi 8 (JP-8) dengan user interface baru yang diberi nama A200. Selain itu K850 merupakan handphone pertama Sony Ericsson yang memiliki 3 tombol kecil di bawah layar yang diberi nama “sensitive touch keys” − untuk mengakses pilihan pada menu − yang cara penggunaannya cukup dengan disentuh dengan jari. Belum cukup sampai di situ, K850 juga telah memiliki fitur “accelerometer” yang memungkinkan pemakai untuk mengganti tampilan photo, video, music player, dari vertical ke horizontal hanya dengan menggerakan body handphone (auto rotate) dan juga untuk memainkan beberapa game tertentu yang mendukung accelerometer dengan hanya menggerakkan body handphone untuk memainkannya. Masih ada lagi : K850 (bersama dengan W910) adalah handphone Sony Ericsson pertama yang mendukung jaringan 3.5 G (HSDPA) untuk transfer data yang jauh lebih cepat daripada 3G (UMTS).
Di akhir tahun 2007, Sony Ericsson mengumumkan 2 buah handphone baru dalam jajaran seri K untuk kelas business, yaitu K630 dan K660.


K630 − seperti halnya K618 − meskipun bukan merupakan seri Walkman tapi diposisikan sebagai handphone musik dengan dihadirkannya tombol khusus musik pada navigation key-nya.


K660 diposisikan sebagai mobile internet phone karena selain sudah dapat beroperasi pada jaringan HSDPA juga diberi menu khusus untuk browser yang mendukung tampilan landscape untuk kenyamanan berselancar di dunia maya. Khusus K660, Sony Ericsson memberikan 4 shortcut khusus internet pada keypadnya, mirip dengan shortcut kamera pada seri Cyber-shot.
Kedua handphone ini hampir sama persis − keduanya mendukung jaringan HSDPA − perbedaannya hanya terletak pada resolusi layar, di mana K630 masih berukuran 176×220 pixel sedangkan K660 sudah mencapai QVGA (240×320 pixel), keduanya dengan layar TFT 262.144 warna. Selain itu perbedaan lain terletak pada jaringan GSM (K660 Quad-band, K630 Tri-band) dan flash light yang hanya ada pada K660. Keduanya memiliki kamera kekuatan 2 megapixel tanpa autofocus.


Apa dan bagaimana handphone seri K selanjutnya yang akan dipersembahkan oleh Sony Ericsson? Rumor yang beredar di internet menyebutkan bahwa untuk seri Cyber-shot berikutnya akan ada versi upgrade dari K850, Cyber-shot dengan system operasi Symbian UIQ, Cyber-shot dalam form factor clamshell, Cyber-shot dengan optical zoom sampai pada handphone dengan kamera digital 7.2 megapixel. Kesemuanya sampai saat ini masih berstatus sebagai rumor, sehingga kebenarannya masih belum dapat dipercaya sepenuhnya.
Kita tunggu gebrakan dan terobosan selanjutnya pada seri K dari Sony Ericsson.


Sejak bulan Februari tahun lalu, Sony Ericsson menerapkan sistem penamaan baru untuk jajaran produk handphone-nya dan memperkenalkan indeks baru untuk seri Cyber-shot yang diawali dengan huruf C. Seri C pertama yang diperkenalkan adalah C702 dam C902. C702 memiliki resolusi kamera 3.2 megapixel dan diposisikan sebagai handphone outdoor yang tahan terdapat cipratan air dan debu, dilengkapi dengan built-in GPS. Sedangkan C902 adalah handphone kamera 5 Megapixel yang memiliki keunikan pada design lens cover-nya yang berbentuk slide-out lens cover.
Bagaimana dengan seri K? Nampaknya seri ini akan berakhir atau meskipun masih ada tapi hanya akan digunakan untuk handphone kelas pemula yang memiliki fitur minim tapi tetap menggunakan kamera. Bisa dikatakan hanya sebagai pelengkap dari seri J (Junior) yang merupakan seri untuk handphone kelas pemula tanpa kamera.


Seri K terakhir yang dirilis oleh Sony Ericsson adalah K330 yang diumumkan pada bulan Juni tahun 2008 yang lalu.  K330 adalah handphone dengan kamera VGA dan FM Radio.

Masih akan adakah seri K berikutnya? Kemungkinannya sangat kecil, tapi siapa tahu?

0 comments:

Post a Comment

 

echodock © 2009